Minggu, 22 Februari 2009

Dari Dua Bassist 90-an

Gak tahu kenapa sabtu-minggu ini lagi mengingat-ingat tahun 90-an. Nggak cuma masa kecil saja, tetapi juga tentang musik. Sebagai anak yang berkembang dan tumbuh di masa 90-an, jangan salahkan saya kalo bilang musik sekarang itu nggak sebagus dulu hehehe. Aku 'membesar' di saat celana SMP temenku banyak yang ditulisi AXL(padahal kalo depannya dikasih angka 1/2 bisa buat contekan ngukur luas segitiga :D), saat Nirvana lagi jaya-jayanya dan kemudian Kurt Cobain bunuh diri :((, saat lagu Creep lagi menghentak-hentaknya dan lainnya.

Saya nggak membahas musik disini, tapi akan membahas tentang dua bassist di masa itu. Pada awalnya saya penasaran dengan kabar bassistnya Nirvana, Krist Novoselic. Kenapa dia menghilang begitu lama? Akhirnya kubuka deh tante Wiki, dan akhirnya tahu lagi ngapain sekarang. Selain jadi bassistnya Flipper, dia menjadi politisi di Amrik sono. Dan dia punya blog di Seattleweekly. Penasaran kaya' apa sih tulisannya bassist yang pada jaya-jayanya dulu ngelempar bas mendarat di jidat itu, saya baca blognya. Nggak kebayang deh, gak tahunya tulisannya lumayan juga. Nggak kalah ama artis-artis Indonesia yang berani jadi Caleg :)).

Dan dari blog mingguannya Novoselic, saya jadi tahu kalo Duff McKagan (bassistnya GnR) juga punya blog di situs yang sama. Akhirnya saya baca juga tulisan-tulisan dari Duff. Setelah saya baca, tulisan Duff terasa lebih ringan dan nyante daripada tulisan Novoselic.

Setelah saya baca beberapa tulisan dari blog kedua pendekar bass 90-an, saya jadi agak terkejut dengan perubahan pada kedua orang tersebut. Pokoknya nggak kebayang deh bagaimana dua orang yang dulunya begitu 'ancurnya' bisa berubah di waktu sekarang ini. Seorang bassist dari 'most dangerous band in the world' dan seorang bassist yang suka ngancurin alat setelah konser bisa 'meredam' keliarannya.

Mengingat tahun 90-an, mereka berdua dulu musuhan dan bahkan sempat mau berkelahi di tahun 1992 pada acara VMA. Tetapi sekarang mereka menjadi teman dan dilihat dari tulisan-tulisannya, mereka hidup seperti kebanyakan manusia lainnya tanpa pernah merasa dirinya adalah pemain pada band besar di tahun 90-an. Jika dulu mereka saling menghina satu sama lainnya, sekarang malah saling memuji :D.

Tulisan Novoselic kebanyakan berisi tentang politik dan ada juga beberapa tentang musik. Dari yang mendukung Obama sampai kejadian VMA 1992 dia tulis. Dari tulisan di blognya, dia sudah jauh dari kesan sex, party, alcohol dan drugs seperti tag dari musik Rock di tahun 90-an. Sebagai seorang bassist, dia bukanlah pembuat sensasi di acara gosip murahan atau menjadi seorang pemabuk di atas panggung. Sebagai seorang politisi, dia memiliki pandangan-pandangan sendiri tidak asal ngikut seperti bebek.

Sedangkan Duff, dia banyak menulis tentang keluarganya. Dia menulis, saat anaknya masuk SMP, bagaimana ketakutannya terhadap pergaulan anak jaman sekarang yang melakukan free sex. Bagaimana kebingungannya dia saat menerangkan sex kepada anaknya. Dan beruntunglah dia, saat dia bingung merangkai kata, anaknya sudah bilang bahwa kebanyakan anak ngomongin sex hanya agar mereka terlihat sudah berkembang saja dan ia tidak perlu itu. Selain itu, dia juga menulis sebagai orang tua, dia merasa harus selalu berada di lingkaran pertumbuhan anaknya.

Dari dua bassist band yang 'terganas' di awal 90-an itulah banyak hal saya khayalkan sebelum tidur. Novoselic orang yang terkenal, tetapi dia mau merangkak dari bawah saat menjadi seorang politisi. Dia menguasai isu-isu yang dia perjuangkan, tidak melebar tetapi fokus. Akhirnya kepikiran sama artis-artis Indonesia yang biasanya memperjuangkan hal-hal yang klise tanpa tujuan yang fokus apa yang akan diperjuangkannya. Dan Krist melaluinya dari bawah dalam proses bertahun-tahun tidak seperti di sini yang tak ada angin, tak ada hujan tiba-tiba jadi Caleg nasional atau ikutan pilkada tanpa di gembleng, hanya bermodalkan popularitas.

Dari Duff, terlihat jelas bagaimana anaknya telah mempengaruhi cara hidupnya. Dia mau mengantarkan anaknya ke sekolah sendiri walaupun dia bisa saja 'membeli' pengurus anak untuk menjaga anaknya. Dia perhatian terhadap proses perkembangan anaknya walaupun dia dahulunya terkenal sebagai rocker yang 'liar'. Yang jelas dia merasa memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya. Dia menginginkan yang terbaik buat anaknya dengan ikut berperan serta di dalamnya bukannya malah tetap asyik menjadi selebriti tukang cari sensasi. Sebagai pemusik dari band yang ganas, dia mencoba untuk menjadi ayah yang baik. Dan seharusnya, para pemusik dari band-band yang 'tidak ganas' dan pemuja cinta, seharusnya bisa menjadi ayah yang lebih baik dari dia. Bukannya malah jadi tukang cari sensasi terus-terusan. Masa di panggung berkhotbah tentang indahnya cinta malah setelah punya anak cerai dan saling menjelek-jelekan di depan media pula.




Tidak ada komentar: