Selasa, 03 Maret 2009

Hujan dan Kemarau

Sudah mau berakhirkah musim hujan? kalo gak salah, pas SD dulu musim hujan itu dari bulan oktober sampai maret. Maret berakhir, akankah hujan berakhir juga? Bagi anda yang tukang complain siap-siap aja ganti gerutuannya. Jika biasanya anda menggerutu, 'duh kok ujan sih, padahal kan mau ke.....', 'ujan lagi, ujan lagi, jadi gak bisa main aja !!!' dan gerutuan lain yang membuat seolah-olah hujan itu musibah aja. Bersiap-siaplah anda menggerutu, 'uh panasnya minta ampun deh, jadi males keluar rumah', 'uh debu kok beterbangan sih, bikin kotor aja' dan gerutuan2 lain yang membuat musim kemarau tidak lebih baik dari musim hujan.

Kalo musim hujan nggak enak, musim kemarau juga tidak, terus musim apa yang enak? Jangan jawab musim durian ya, it's OOT :D. Kenapa sih manusia kebanyakan menjadi tukang protes sama cuaca? Hujan salah, kemarau juga salah, terus maunya musim apa?

Bukankah kita sebagai manusia, yang katanya makhluk paling sempurna, seharusnya bisa beradaptasi dengan segala cuaca? Kenapa sih yang dipikirkan hal2 yang buruk saja tentang musim? Bukankah setiap musim dapat kita kendalikan menjadi sesuatu yang menyenangkan?

Bayangkanlah anda menikmati kopi hangat, susu hangat atau apapun minuman kesukaan anda yang hangat, setelah anda kehujanan. Bukankah musim hujan itu enak? Atau lihatlah langit yang begitu bersihnya setelah hujan? Bukankah itu indah?

Bayangkanlah anda meminum es jeruk, es teh ataupun apapun minuman dingin kesukaan anda pada saat hari terasa panas? Bukankah kemarau juga bisa menghadirkan kesegaran? Dan lihatlah matahari yang terbit atau tenggelam, bukankah itu sesuatu yang indah?

Sebagai manusia yang dilengkapi dengan akal, masa kalah sih kemampuan adaptasinya dengan hewan. Manusia bisa membuat payung, mantel, pakaian musim dingin atau musim panas, sedangkan hewan tidak. Manusia harusnya lebih kuat menghadapi perubahan cuaca.

Nikmatilah bergantinya cuaca dengan seenak-enaknya. Kalo anda membayangkan es di musim hujan dan membayangkan minum jahe di siang hari pada saat kemarau tentu sangat tidak enak. Tapi ingatlah, musim membawa kenikmatan tersendiri jika kita mau menanggapinya dengan baik dan tidak memikirkan kejelekannya. Jangan salahkan musim kemarau saat keringat anda begitu deras, tapi cobalah untuk salahkan diri anda yang panas-panas memaksakan diri memakai jaket :D. Jangan salahkan hujan yang membuat anda begitu bosan menunggunya reda, tapi salahkan diri anda yang tidak membawa payung. Bukankah ada ungkapan, 'sedia payung sebelum hujan' atau kah seharusnya diganti 'sedia umpatan sebelum hujan'?



Tidak ada komentar: